Ketahui Ciri Perut Hamil Berikut Ini!

Perut yang membesar pada wanita bisa terjadi karena dua hal, yakni perut yang buncit dan adanya janin di dalam perut. Tentunya, ada perbedaan di antara keduanya. Pada artikel ini, kita akan membahas ciri perut hamil pada wanita. Simak dengan seksama, ya!

Perut Hamil dan Perut Buncit

Sebagai wanita, menantikan adanya buah hari di kehidupan adalah hal yang paling didambakan. Namun, masih banyak wanita yang bingung dengan perbedaan perut hamil dan buncit. Ada sebagian orang yang mungkin tertipu dengan membesarnya perut mereka. 

Mereka mungkin saja berasumsi bahwa mereka hamil, namun ternyata membesarnya perut mereka hanyalah tumpukan lemak di perut yang menyebabkan perut mereka membesar atau buncit.

Untuk itu, mari ketahui ciri perut hamil berikut agar kamu tidak tertipu. Simak terus informasinya, ya!

Inilah ciri-ciri perut buncit 

Sebelum mengetahui ciri perut hamil, kita akan membahas citi perut buncit terlebih dahulu. Perut buncit tidak hanya terjadi karena faktor gemar makan, namun juga menunjukkan masalah kesehatan seperti gangguan perncernaan, gangguan pada organ seperti liver, dll.

Ciri perut buncit yang cukup terjadi dan umum adalah tumpukan lemak yang ada di perut sehingga membuat perut menjadi besar dan seperti berlapis.

Hal ini karena asupan kalori yang berlebih dalam tubuh. Idealnya, wanita butuh sekitar 2.000 kalori per hari yang berdasarkan beberapa aspek yakni, usia, proporsi tubuh, dan aktivitas fisik.

Saat asupan kalori yang masuk dalam tubuh berlebihan, tubuh kita secara otomatis akan menyimpan cadangan makanan dalam bentuk lemak pada semua anggota tubuh, tidak terkecuali perut.

Selain itu, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat memicu terjadinya perut buncit. Berikut adalah ciri-ciri perut buncit.

  • Perut kita terasa kenyal saat disentuh
  • Perut terlihat berlapis-lapis atau bergelambir
  • Tidak adanya tonjolan di dalam perut (janin)

Ciri perut hamil, apa saja? 

Setelah mengetahui ciri perut buncit, kini mari kita beralih ke ciri perut hamil. Simak informasinya berikut ini, ya!

Seiring dengan berkembangnya janin di masa kehamilan, perut akan secara otomatis membesar karena ada janin di dalamnya yang ikut tumbuh dan berkembang. Berikut adalah beberapa ciri perut hamil yang harus kamu ketahui.

  • Merasakan mual dengan atau tanpa muntah
  • Umumnya mengalami gangguan pencernaan yakni sembelit
  • Lebih sering buang air kecil dari biasanya
  • Mudah merasa letih dan lelah
  • Adanya bercak atau flek yang keluar dari vagina
  • Sering mengalami pusing dan sakit kepala
  • Sering merasa nyeri di bagian punggung atau pinggang
  • Adanya perubahan warna areola payudara

Selain itu, cobalah tekan perut untuk mengetahui hamil atau tidaknya, karena jika kamu hamil, perutmu akan sulit untuk dicubit. Perut hamil biasanya tidak berlapis atau bergelambir seperti perut buncit, melainkan terasa ‘penuh’ karena adanya janin di dalam perut kamu.

Untuk membedakan ciri perut hamil dan buncit sebenarnya tidaklah sulit berdasarkan fakta-fakta yang sudah dijelaskan di atas.

Untuk mengetahui apakah kamu sedang hamil atau tidak, kamu bisa menggunakan alat pendeteksi kehamilan seperti test pack atau bisa langsung pergi ke dokter untuk hasil yang lebih valid dan terpercaya.

Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir karena sudah mengunjungi dokter kandungan yang terpercaya.

Itulah perbedaan ciri perut hamil dan buncit yang harus kamu ketahui. Semoga informasi di atas bisa membantu dan menjawab pertanyaan kamu, ya!

Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi, Mudah Diterapkan

Pernahkah bayimu menangis terus, tetapi kamu tidak tahu penyebabnya? Jika ia tidak buang air, tidak lapar, atau tidak mengantuk, mungkin ia mengalami ruam popok. Periksa apakah terdapat lecet berwarna merah pada bagian kulit bayi yang bersinggungan dengan popok. Setelah terkonfirmasi, barulah kamu bisa melakukan cara mengatasi ruam popok pada bayi.

Ruam popok bisa diatasi dengan mudah. Bagaimana cara mengatasi ruam popok pada bayi, berikut ulasannya.

Apa Itu Ruam Popok?

Ruam popok adalah kondisi kulit pantat bayi yang mengalami radang, sehingga kulit berwarna merah cerah, bersisik atau lunak, hingga terasa perih. Kondisi ini terjadi karena penggunaan popok bayi yang kurang tepat.

Sebab-sebab ruam popok ialah berikut ini:

  • Penggunaan popok yang terlalu ketat sehingga menimbulkan gesekan dengan kulit
  • Iritasi akibat urin dan feses yang menumpuk di popok
  • Iritasi karena penggunaan produk baru, seperti popok sekali pakai jenama baru atau tisu basah yang baru pertama kali digunakan
  • Makanan yang baru pertama kali dikonsumsi bayi
  • Penggunaan antibiotik pada ibu menyusui
  • Infeksi bakteri atau jamur
  • Kulit bayi yang sensitif

Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi 

  1. Mengganti Popok Secara Rutin

Berapa kali kamu mengganti popok bayi? Idealnya, popok bayi harus diganti setiap 2 atau 3 jam. Aturan ini berlaku pada bayi baru lahir, namun bayi yang semakin bertumbuh juga bisa menerapkannya.

Tanda lain untuk mengganti popok bayi adalah apabila bayimu buang air. Buang air menyebabkan popok basah atau kotor. Hal ini selain membuat bayi tidak nyaman, juga bisa menyebabkan ruam popok.

  1. Membersihkan Area Popok Bayi hingga Bersih

Penting sekali untuk menjaga kebersihan area popok bayi. Saat mengganti popok, jangan pernah lupa untuk membersihkan bagian bawah tubuh bayi dengan seksama.

Kamu bisa menggunakan air, lap basah yang lembut, atau tisu basah. Namun, pastikan tisu basah yang kamu gunakan bebas alkohol dan parfum. 

Jika ruam popok pada bayimu cukup parah, kamu bisa menciptakan sedikit air untuk menenangkannya. Selepas itu, pastikan area popok kering seperti semula.

  1. Mengoleskan Krim atau Salep

Sekarang, kulit di area popok bayimu sudah bersih dan kering. Langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah mengoleskan krim atau salep.

Krim atau salep yang dapat kamu pilih misalnya yang mengandung seng oksida (zinc oxide) dan petroleum jelly. Kedua hal tersebut sangat efektif untuk melembabkan kulit.

Oleskan krim dengan tebal, tetapi jangan terlalu kasar. Oleskan dengan lembut agar tidak terlalu menggesek kulit bayi.

  1. Memberi Waktu Tanpa Popok

Memberi bayi waktu sejenak tanpa mengenakan popok adalah cara mengatasi ruam popok pada bayi yang keempat. Mengapa hal ini penting? Sebab, area bokong bayi yang bergesekan dengan popok juga butuh sirkulasi udara yang lancar. Tidak memakai popok untuk sementara waktu seakan memberi napas bagi area bawah bayi.

Supaya tidak berantakan, kamu bisa meletakkan alas di bawah bayi sebelum melepas popoknya. Alas yang bisa digunakan misalnya handuk atau kain yang lembut. Jangan meninggalkan anak sendiri, ajak ia bermain agar tetap tenang dan tidak berubah posisi. 

  1. Memberi Obat dari Dokter

Pada beberapa kasus, ruam popok bisa terjadi karena infeksi jamur atau bakteri.

Jika ada infeksi jamur, dokter akan memberikan salep anti jamur yang bisa kamu oles ke kulit bayi. Sementara jika ada infeksi bakteri, dokter akan memberi antibiotik. Berikan antibiotik tersebut pada bayi agar ia kembali sembuh.

Ternyata, cara mengatasi ruam popok pada bayi tidak sulit. Jika ruam popok tidak terlalu parah, kamu bisa mengatasinya hanya dengan mengubah kebiasaan memakaikan dan mengganti popok si buah hati.