Sering Nyeri Haid? Waspada Kista Endometriosis

Kista Endometriosis

Wanita haid sangat rentan dengan penyakit yang menyerang sistem reproduksi wanita, salah satunya adalah kista endometriosis. Penyakit ini sering menunjukkan gejala nyeri punggung bawah selama haid.

Sayangnya, banyak wanita menyalahpahami kram perut tersebut hanyalah kram perut biasa terjadi saat menstruasi datang. Lantas, apa itu kista endometriosis? Apa saja gejala dan cara mengatasinya?

Apa itu endometriosis?

Kista endometriosis adalah kondisi dimana jaringan endometrium atau lapisan dinding rahim tumbuh di luar rahim. Kista tersebut umumnya bersifat jinak dan memiliki ukuran tidak lebih dari 5 sentimeter.

Meski begitu, kista endometriosis dapat mengancam kesehatan wanita apabila tidak ditangani dengan baik. Penyakit seperti nyeri panggul kronis hingga kanker ovarium bisa mengintai wanita yang mengalami kondisi ini. 

Gejala endometriosis

Banyak wanita yang menyalahpahami nyeri perut terus menerus dengan rasa yang ekstrim hanyalah nyeri haid pada umumnya. Padahal gejala tersebut bisa saja menandakan sedang terserang penyakit kista endometriosis.

Untuk lebih lanjut, berikut adalah gejala endometriosis:

  • Nyeri panggul
  • Nyeri haid ekstrim
  • Menstruasi tidak teratur
  • Nyeri setelah berhubungan seksual
  • Kesulitan memperoleh kehamilan
  • Mengalami gangguan pencernaan
  • Volume darah menstruasi tinggi
  • Kelelahan luar biasa selama haid

Jika sudah sangat parah, kista endometriosis bisa pecah dan menimbulkan beberapa dampak, yaitu:

  • Demam tinggi
  • Mual dan muntah
  • Perdarahan
  • Nyeri panggul luar biasa

Penyebab endometriosis

Sampai saat ini masih belum diketahui pasti penyebab kista endometriosis. Namun ada teori yang menyampaikan bahwa faktor utama muncul penyakit ini adalah karena menstruasi retrograde. 

Menstruasi retrograde adalah aliran darah haid tidak keluar sepenuhnya dari vagina, melainkan mengalir kembali ke dalam tubuh. Akibatnya sel endometrium tersebut memicu kista endometriosis. 

Selain menstruasi retrograde, terdapat beberapa teori lain penyebab kista endometriosis yaitu perubahan sel-sel peritoneum, implantasi bekas luka operasi, perubahan sel embrio, dan perpindahan sel endometrium.

Pengobatan endometriosis

Jika kamu mengalami penyakit ini, kamu tidak perlu panik. Terdapat beberapa solusi pengobatan kista endometriosis, meliputi:

  • Melakukan pengobatan dengan dokter untuk memperlambat ovulasi dan pertumbuhan kista
  • Jika pengobatan tersebut tidak berhasil, umumnya dokter akan menyarankan untuk melakukan operasi dengan melakukan pengeluaran cairan kista 

Nah, demikian penjelasan mengenai kista endometriosis dan pengobatan kista endometriosis.

Definisi dan Contoh Penyakit Sistem Reproduksi Manusia

penyakit sistem reproduksi manusia

Terdapat beberapa sistem yang bekerja pada tubuh manusia, salah satunya adalah sistem reproduksi. Untuk mengenal lebih jauh mengenai sistem reproduksi, kamu harus membaca ulasan berikut mengenai definisi, daftar penyakit sistem reproduksi manusia, hingga apa saja faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Apa Itu Sistem Reproduksi Manusia?

Sistem reproduksi manusia merupakan kumpulan organ yang bekerja atau digunakan oleh manusia guna bereproduksi serta menghasilkan keturunan. Asalkan semua organ lengkap dan sehat, maka mereka akan melakukan tugasnya dengan baik.

Sistem reproduksi terbuat dari organ dan kelenjar penghasil hormon, termasuk kelenjar pituitari di otak. Ovarium pada wanita dan testis pada pria adalah organ reproduksi, yang merupakan bagian dari sistem reproduksi, keduanya berfungsi sebagai kelenjar karena memproduksi dan melepaskan hormon.

Daftar Penyakit yang Menyerang Sistem Reproduksi Manusia

Beberapa orang mungkin tidak beruntung dan mengalami kelainan pada sistem reproduksinya. Penyakit atau kelainan sistem reproduksi bisa terjadi karena lingkungan atau pola hidup yang tidak sehat. Berikut beberapa daftar penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia.

  • Gangguan pada wanita: Pubertas yang tertunda, endometriosis (endometrium tumbuh di bagian luar rahim), pasokan ASI tidak memadai, infertilitas atau kesuburan berkurang sehingga sulit hamil, menstruasi tidak teratur, sindrom ovarium polikistik (ovarium menghasilkan lebih banyak hormon pria dibandingkan biasanya), fibroid rahim, dan kanker rahim.
  • Gangguan pada pria: impotensi atau disfungsi ereksi dan jumlah sperma rendah.

Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi

Sebagian besar peneliti percaya bahwa faktor lingkungan berpengaruh nyata dalam beberapa gangguan sistem reproduksi manusia. Contohnya, paparan merkuri, paparan dietilstilbestrol, hingga paparan senyawa pengganggu endokrin.

Faktor lain yang berpengaruh dalam menimbulkan penyakit sistem reproduksi manusia, yaitu wanita melakukan pekerjaan angkat berat dan kerja shift terlalu sering, sehingga menurunkan kesuburan. Angkat berat dan kerja shift berhubungan dengan lebih sedikitnya telur di indung telur wanita, sehingga menimbulkan penurunan kesuburan.

Apabila wanita sedang hamil dan terkena paparan bahan kimia, maka pertumbuhan janin akan terganggu. Bahan kimia bisa menyebabkan berat badan janin rendah dan bisa menyebabkan obesitas.

Wanita yang mempunyai banyak kontak dengan bisphenol A atau BPA, lebih mungkin untuk berhenti menyusui karena tidak memproduksi cukup ASI. BPA merupakan bahan kimia pengganggu endokrin yang ditemukan di banyak plastik.

Apabila anak perempuan diberi susu formula kedelai saat bayi, maka mereka memiliki kemungkinan yang besar untuk mengalami pendarahan menstruasi yang berat, nyeri haid yang parah, endometriosis, dan fibroid yang lebih besar di kemudian hari.

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi

Menjaga kesehatan sistem reproduksi sangatlah penting agar semua organ reproduksi tetap bekerja sesuai fungsinya dan pastinya agar kamu bisa bereproduksi dan menghasilkan keturunan. Beberapa cara sederhana untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi:

  • Makan diet seimbang yang tinggi serat serta rendah lemak.
  • Cukup minum air putih, normalnya bagi orang dewasa itu 2L per hari.
  • Melakukan olahraga teratur meskipun sebentar, misalnya 25 menit per harinya.
  • Tidur atau istirahat yang cukup, kurangi begadang.
  • Hindari penggunaan obat-obatan, alkohol, dan tembakau.
  • Kelola stres dengan cara yang sehat.
  • Lakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
  • Jaga kebersihan tempat dan diri. Setidaknya lakukan mandi minimal sehari sekali.
  • Bagi pria yang melakukan olahraga luar ruangan, pastikan untuk memakai pelindung kelamin.
  • Bagi wanita, pastikan mengganti tampon 4 – 6 jam sekali.

Itulah penjelasan lengkap mengenai definisi sistem reproduksi, daftar penyakit sistem reproduksi manusia, faktor lingkungan yang mempengaruhinya, hingga bagaimana cara menjaga agar sistem reproduksi tetap sehat.